Translate

Tanda Orang Bijaksana

Tanda orang bijaksana ialah Hatinya selalu berniat suci, Lidahnya selalu basah dengan kalimat dzikrullah, Matanya menangis karena penyesalan dosa, sabar terhadap perkara yang dihadapi, dan mengutamakan akhirat daripada dunia.

Keutamaan Wudhu

Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu, Rasulullah bersabda "Sesungguhnya umatku akan dihadirkan pada hari kiamat dengan wajah, tangan, dan kaki yang bercahaya karena bekas-bekas wudhu mereka. Karenanya barangsiapa di antara kalian yang bisa memperpanjang cahayanya maka hendaklah dia lakukan."(HR. Al Bukhari dan Muslim)

Cinta Allah Pada Manusia

Cinta dan kasih sayang manusia hanyalah setitis jika dibandingkan dengan cinta dan kasih sayang Allah yang selautan. Sekiranya engkau kehilangan yang setitis itu, ia tidak akan menyusahkan kehidupanmu selagi yang selautan itu masih engkau miliki..

Pecinta Allah

Pecinta Dunia selalu bercerita tentang kehebatan diri dan harta dunia yang ingin dikejar, sebaliknya Pecinta Tuhan akan selalu bercerita tentang kehebatan Tuhan dan nikmat Akhirat yang ingin dikejar..

Patience (Sabar)

Do not try to run away from trials and tribulations but endure them with patience. They can not be avoided. and there is nothing for it but to endure them with patience.. (Syekh Abdul Qodir Jailani)

Senin, 22 Juli 2013

Cara Bahagia Menurut Ajaran Islam

Berbahagia Bukanlah Hal yang Dilarang

Banyak Cara Bahagia Yang Tidak Jelas Sumbernya

Saya sering menemukan artikel atau tulisan lainnya tentang cara bahagia. Kadang diawali dengan kata “simple rule” untuk berbahagia. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, aturan dari siapa dan dari mana? Jangan sampai kita mengejar kebahagiaan, dengan cara-cara dari sumber yang tidak jelas.

Untuk itulah saya mencari hadits-hadits yang berkaitan dengan kebahagiaan, sebab hadits adalah sumber yang jelas, sumber yang seharusnya menjadi rujukan utama setelah Al Quran. Mudah-mudahan kita mendapatkan referensi yang benar tentang cara bahagia. Termasuk, kita mengejar kebahagiaan bukan hanya kebahagiaan di dunia saja, namun juga mengejar kebahagiaan hakiki.

Bolehkah Kita Mengejar Kebahagiaan?

“Tidak apa-apa dengan kaya bagi orang yang bertakwa. Dan sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kaya. Dan bahagia itu bagian dari kenikmatan.” [HR Ibnumajah No 2132]

Kuncinya adalah kita mensyukurinya

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim: 7)

DAN mengutaman kebahagiaan hakiki:

Kebahagiaan Hakiki

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Qatadah dari Anas, Seringkali Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berkata, “Ya Allah, kehidupan yang menyenangkan itu hanya kehidupan akhirat“. Syu’bah berkata, Atau berkata, “Ya Allah tidak ada kehidupan bahagia yang hakiki kecuali kehidupan akhirat, maka muliakanlah kaum Anshar dan muhajirin“”. [HR Ahmad No. 12306]
Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Abu al-Tayyah, adh-Dhuba’i dari Anas Bin Malik berkata, saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda saat sedang membantu para sahabatnya membangun masjid, “Ketahuilah, kehidupan yang sarat kebahagiaan hanyalah kehidupan akhirat. Maka mintalah ampun untuk kaum Anshar dan muhajirin.” [HR Ahmad No. 12385]

Cara-Cara Bahagia
 
Rela Terhadap Ketetapan Allah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Di antara kebahagiaan anak Adam adalah istikharahnya (memohon pilihan dengan meminta petunjuk kepada Allah) kepada Allah, dan diantara kebahagiaan anak Adam adalah kerelaannya kepada ketetapan Allah, sedangkan diantara kesengsaraan anak Adam adalah dia meninggalkan istikharah kepada Allah, dan diantara kesengsaraan anak Adam adalah kemurkaannya terhadap ketetapan Allah.” [HR. Ahmad No. 1367]

Memiliki Istri Shalehah, Tempat Yang Baik, dan Kendaraan Yang Baik

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tiga indikasi kebahagiaan anak Adam, dan tiga indikasi kesengsaraan anak Adam; indikasi kebahagiaan anak cucu adam adalah istri yang shalehah, tempat tinggal yang baik dan kendaraan yang baik. Sedangkan indikasi kesengsaraan anak Adam adalah istri yang berakhlak buruk, tempat tinggal yang buruk dan kendaraan yang buruk.” [HR Ahmad No 1368]
 
Berpegang Teguh Pada Agama Ditengah Rusaknya Moral

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Iman itu bermula dalam keadaan asing dan akan kembali asing seperti semula, maka berbahagialah orang-orang yang asing pada hari itu, ketika manusia sudah rusak. Demi Dzat yang jiwa Abul Qasim ada di tanganNya, sungguh iman itu akan bersarang pada dua masjid ini sebagaimana seekor ular bersarang pada sarangnya.” [HR Ahmad No. 1518]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Islam diawali dalam keadaan asing, akan kembali dalam keadaan asing seperti awal mulanya, maka berbahagialah bagi orang-orang asing.” Dikatakan; Siapakah orang-orang asing itu? Beliau menjawab: “Yaitu orang-orang yang memisahkan diri dari kabilah-kabilah.” [HR Ahmad No. 3596]

 
Terpelihara Dari Fitnah

“Barangsiapa memberi tangguh kepada orang yang kesulitan, atau menggugurkannya, Allah akan memeliharanya dari uap (panas) Jahannam. Ketahuilah bahwa amalan surga adalah kesulitan yang berada di jalan mendaki.” (Beliau ucapkan tiga kali), “Sebaliknya ketahuilah bahwa amalan neraka adalah kemudahan di emperan rumah. Orang yang bahagia adalah yang dipelihara dari fitnah. Tidak ada tegukan yang lebih aku sukai daripada tegukan kemarahan yang ditahan oleh seorang hamba. Tidaklah seorang hamba menahannya (yakni menahan kemarahan) karena Allah, kecuali Allah akan memenuhi hatinya dengan keimanan.” [HR Ahmad No. 2860]
 
Rajinlah Berpuasa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla melipatgandakan satu kebaikan anak Adam menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kecuali puasa. Puasa adalah untukKu dan Akulah yang membalasnya. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan pada hari kiamat. Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada wewangian misik.” [HR Ahmad No 4036]
 
Mengucapkan Laa Ilaha Illallah Dengan Ikhlas

Telah menceritakan kepada kami Abdul ‘Aziz bin Abdullah berkata, telah menceritakan kepadaku Sulaiman dari ‘Amru bin Abu ‘Amru dari Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah, bahwa dia berkata: ditanyakan (kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafa’atmu pada hari kiamat?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Aku telah menduga wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada orang yang mendahuluimu dalam menanyakan masalah ini, karena aku lihat betapa perhatian dirimu terhadap hadits. Orang yang paling berbahagia dengan syafa’atku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan ikhlas dari hatinya atau jiwanya“. [HR Bukhari No 97]
 
Panjang Umur Disertai Taubat

Telah bercerita kepada kami Abu ‘Amir dan Abu Ahmad berkata; telah bercerita kepada kami Katsir bin Zaid telah bercerita kepadaku Al Harits bin Yazid berkata; Abu Ahmad dari Al Harits bin Abu Yazid berkata; saya telah mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian mengharap kematian karena kejadian pencabutan nyawa sangatlah mengerikan, dan termasuk kebahagiaan adalah penjangnya umur seorang hamba dan Allah selalu memberi karunia taubat padanya“. [HR Ahmad No. 14037]
 
Memiliki Tetangga Yang Baik

Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Termasuk kebahagiaan seseorang adalah tetangga yang baik, kendaraan yang menyenangkan dan tempat tinggal yang luas.” Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Habib dari Jamil dari Nafi’ bin Abdul Harits berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: lalu disebutkan sama. [HR Ahmad No. 14830]
 
Syukuri Kebahagiaan Anda

Karena kebahagiaan bagian dari nikmat, maka syukuri kebahagiaan itu agar bertambah.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim: 7)
Mudah-mudahan kumpulan hadits cara bahagia ini bisa mengantarkan kita meraih kebahagiaan dunia DAN akhirat.

Kisah Pembicaraan Tukang Cukur Yang Menginspirasi

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang TUHAN.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau TUHAN itu ada”.

“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.

“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan…. untuk menyadari bahwa TUHAN itu tidak ada”.

“Katakan kepadaku, jika TUHAN itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak-anak terlantar? Adakah yang hidupnya susah?” .

“Jika TUHAN ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan”.

“Saya tidak dapat membayangkan TUHAN Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (Jawa : mlungker-mlungker – Red), kotor dan brewok, tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur tadi dan berkata :

“Kamu tahu, sebenarnya di dunia ini TIDAK ADA TUKANG CUKUR..!”

Si tukang cukur tidak terima, dia bertanya : “Kamu kok bisa bilang begitu?”.

“Saya tukang cukur dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.

“Tukang cukur itu TIDAK ADA! Sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur itu tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
“Apa yang kamu lihat itu adalah SALAH MEREKA SENDIRI, mengapa mereka tidak datang kepada saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya?”, jawab si tukang cukur membela diri.

“COCOK, SAYA SETUJU..!” kata si konsumen.

“Itulah point utamanya!.. Sama dengan TUHAN.

“Maksud kamu bagaimana?”, tanya si tukang cukur tidak mengerti.

Sebenarnya TUHAN ITU ADA ! Tapi apa yang terjadi sekarang ini.?
Mengapa orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU mencari-NYA..?
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong!!!! Dalam hati dia berkata : “Benar juga apa kata dia..mengapa aku tidak mau datang kepada TUHANKU, untuk beribadah dan berdoa, memohon agar dihindarkan dari segala kesusahan dalam hidup ini..?”

Pesan Saya :
TUHAN lebih suka diminta dan dimohon. Semakin kita meminta dan momohon semakin cepat segala doa kita terkabul, karena dengan begitu manusia akan sadar dan ingat dengan TUHAN-Nya

Inspiratif...Mari Kita Belajar Dari Kisah Dunia Lalat dan Semut

Di pagi hari yang cerah Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah mewah. Suatu ketika, anak kecil pemilik rumah mewah itu keluar dan lupa menutup pintu rumah kembali.
 
Karna itulah seekor lalat bergegas terbang dan memasuki rumah mewah itu. Si lalat dengan sigapnya dan tanpa fikir panjang langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.

Si lalat pun ngomong sendiri "Saya udah bosan makan di tempat sampah-sampah itu melulu, ini saatnya bagi saya menikmati makanan segar dan lezat," katanya. Setelah perutnya kenyang dan kepalanya kunang-kunang kebanyaan makan , si lalat dengan segera ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun malang bagi si lalat ternyata pintu kaca itu telah terutup begitu rapat. maka Si lalat pun hanya bisa hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.

Si lalat tanpa putus asa terbang di sekitar kaca, dan sesekali menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan.

Keesokan harinya tepatnya di pagi hari yang cerah, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai. Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan pulang, seekor semut kecil yang lugu bertanya kepada rekannya yang lebih tua, "Ada apa dengan lalat ini, Bro? Mengapa dia sekarat?" "Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita semua.

" Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, "Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?"

Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, "Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama." Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan intonasi dan nada lebih serius, "Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini."

Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda." kadang kala seseorang melakukan seseuatu dengan cara yang sama dan engan untuk berinovasi sehingga cara yang mereka lakukan sudah ketingalan zaman sehingga dapat merugikan mereka sendiri.

Ini hanya sekedar Ilustrasi yang bertujuan memberi kita semangat, Bukan hanya sekedar dongeng anak-anak yang tidak ada pesan moral sedikit pun didalamnya. Thanks sobat-sobat yang sudah baca cerita singkat dari dunia lalat dan semut ini ,

Kesimpulannya : 
"Berusahalah dengan pantang menyerah tetapi yang mesti kita ingat adalah jangan mengulang usaha yang sama jika usaha tersebut belum berhasil."
Semoga Bermanfaat Buat Kita..

Sebuah Renungan : "500" Rupiah Sangat Berarti

Liburanku kali ini aku menyempatkan diri ke kawasan kota Tua. Ingin merasakan suasana nongkrong bersama para penjual kaki lima, pengamen dan juga para penyewa sepeda Tua.

Suasana kota tua ramai, tapi ada pemandangan lain yang cukup berbeda pada kunjungan sekitar 3-4 tahun yang lalu, kali ini lebih banyak sepeda-sepeda. Kulangkahkan kaki ini ke salah satu bapak yang sedang membetulkan sepeda tua, dan mulai mengajaknya ngobrol, pak sudah lama disini, jawabnya “yah sudah sejak tahun 1970, dulu saya ojek sepeda, sekarang saya menyewakan sepeda”. Sekarang lebih rapi yah pak, bapak itu melanjutkan setelah ditangani museum wayang, kawasan kota tua ini cukup rapi, dan banyak kunjungan-kunjungan turis asing dan juga kunjungan anak2 sekolah.


Memang kawasan ini terasa menjadi lokasi tourisme yang masih menyimpan keaslian bangunan-bangunan ini, walau memang sudah berubah fungsi, banyak bangunan ini jadi tempat shooting film dan pemotretan, karena kesan tuanya dan juga kesan seram dan angkernya.

Perut terasa lapar, dan aku muali mencari makanan yang bisa aku nikmati disini, banyak pilihan, tapi pilihan pertamaku jatuh ke batagor, sepiring batogor 7000 rupiah habis aku lahap, ditemani sebotol teh botol sosro. Saat sedang meminum teh botol itu pandanganku langsung tertuju kepada sepasang pemulung. Cukup kaget karena aku melihat adegan ini lagi, dan kali ini di Jakarta, pertama kali aku melihat seperti ini di China. Si bapak itu mengais tong sampah dan mendapati kaleng minuman, kemudian diminumnya sisa minuman itu, dan diberikan kepada istrinya juga.


Aku duduk di bawah pepohonan sambil mengamati kedua pemulung ini. mereka selalu mencari botol botol bekas minuman, mereka tidak meminta uang kepada para pengunjung kota tua, hanya mencari sisa-sisa botol minuman yang dibuang di tong sampah, atau yang dibuang sembarangan.

Tanpa terduga mereka datang dan mendekatiku, dan hendak duduk disampingku tapi mereka ragu-ragu, karena juga banyak orang yang duduk disitu, melihat itu aku bilang yah duduk disini aja, sesaat mereka duduk di sampingku, bapak-bapak berbaju batik rapi dan ibu-ibu langsung berdiri meninggalkan kami, tinggalah aku dengan kedua pemulung itu, aku tahu para mata sudah tertuju ke arah kami. Karena memang si bapak pemulung ini berbau tak sedap, karena memang dia mengais2 tempat sampah dan juga terjun ke dalam genangan air kotor untuk mengumpulkan botol plastik dan kaleng-kaleng minuman.


Kuperhatikan bapak ini, bajunya memang lusuh, dan sandalnya juga berbeda warna, aku menduga ini juga hasil dari temuannya. Hanya topinya saja yang keliatan bagus. “Dari pagi pak?” aku mulai mengajaknya berbicara. “yah pak harus dari pagi ngumpulin ini, juga harus adu cepat dengan pemulung lain” jawabnya.
“Terus dapat berapa pak nantinya dari botol-botol ini”, Keingintahuanku mulai mengalir. “Satu kilo dihargai 500 rupiah” Sambil diperlihatkan kepadaku hasilnya siang itu.
Tiba-tiba dia berlari, kea rah monument di tengah kota tua itu, karena dia melihat seorang pengunjung membuang botol plastik ke dalam monument yang tergenang air.
Aku pun mengikutinya dan melihat keadaan ini, kesanku sungguh ironis keadaan ini.
Satu kilo botol plastik dihargai 500 rupiah. Kata-kata itu masih terngiang, banyak yang bilang kalau uang 500 rupiah tidak ada artinya lagi, tapi dihadapanku, ada sepasang pemulung yang berusaha mencari 500 rupiah ini dengan susah payah.


Kehadiran mereka mungkin menjadi pemandangan tersendiri bagi yang memperhatikannya, dan tanpa disadari mereka, mereka juga membersihkan kota tua ini dari sampah yang dibuang sembarangan oleh orang berpindidikan yang belum bisa menerapkan didikannya itu dalam kehidupan mereka.

Tidak mudah memang kehidupan yang mereka hadapi di Jakarta, banyak yang menyalahkan kenapa datang ke Jakarta, banyak yang menyalahkan kenapa tidak sekolah dengan baik, banyak komentar lainnya yang bilang kurang berusaha. Mungkin otak ini sudah penuh dengan kata-kata menggurui, tapi saat aku duduk bersama dan mengobrol bersama, disitu aku hanya merasakan perjuangan hidup mereka berat, mereka tidak menyerah akan hidup yang sedemikian berat. Dan tanpa terasa kisah kehidupan mereka lah yang membuatku mendapatkan pelajaran kehidupan.

Hargai rejeki yang kita dapat, berapapun besar nya gan . Karena kita tidak tahu kapan uang "500 Rupiah" tersebut bisa bermanfaat di lain waktu. dan gunakan uang "500 Rupiah" tersebut dengan sebaik-baik nya.
Semoga Bermanfaat ya..